SMAK Syuradikara Ende Menuju Sekolah Internasional


Kampus “ Kuning Putih”  & Pater Stefanus Sabon Aran, SVD


OUTPUT Reuni Akbar 60 tahun Sekolah Menengah Atas Katholik (SMAK) Syuradikara sebetulnya adalah kita ingin lebih mempererat lagi rasa persaudaraan, tali silahturahmi antara para alumni dan alumne untuk bersama-sama pulang Kampus “Kuning Putih”. Selain itu untuk bernostalgia tetapi juga untuk memikirkan bagaimana SMAK Syuradikara ini kedepan. Karena keberadaan kami (alumni dan alumne,red) setelah berada diluar pendidikan ini dengan masing-masing kegiatan tentu hal-hal positif yang sudah dilakukan SMAK Syuradikara ini, kami sebagai alumni dan alumne tidak bisa melupakan begitu saja, Sehingga ada tanggung jawab bagaimana alumni dan alumne memikirkan tentang keberlangsung pendidikan ini. Apalagi pendidikan ini didirikan oleh Misonaris SVD sehingga cirri-ciri misi SVD itu tidak bisa terlepas dari bagaimana misi pendidikandisekolah ini. Demikian Ketua Panitia Perayaan Intan, 60 tahun SMAK Syuradikara yang juga alumni dari sekolah tersebut , drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes dalam keterangan persnya kepada wartawan di salah satu ruang kelas dari sekolah tersebut pada hari Sabtu tanggal 28 September 2013.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMAK Syuradikara, Pater Stefanus Sabon Aran, SVD dalam kesempatan yang sama. Menurut Pater Stefanus Sabon Aran perayaan akbar ini diseting dengan pemikiran dasar membangun kemitraan dengan semua alumni dan alumne untuk mendukung perkembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah ini. Selain itu untuk mengembangkan kiprah sekolah ini selama 60 tahun berdiri dan merancang bangun sekolah ini untuk 60 tahun kedepan. Dan pikiran dasar yang berikut untuk perayaan ini dirayakan dengan meriah, sederhana tetapi partisipatip.
Thema umum dari perayaan akbar ini adalah dalam nada syukur, bakti dan harapan yang bersemangatkan semangat persaudaraan, solidaritas dan pluralitas, kita mewujudkan proses pembelajaran yang kompetitif dan inovatif demi terciptanya pendidikan yang berkualitas dan mandiri dari Nusa Bunga untuk Nusantara dan Dunia. Nah, dari thema umum tersebut diatas lalu dijabarkan dalam 3 sub thema dan 3 sub thema ini menjadi semangat bagi seluruh kegiatan kami dalam beberapa hari ini.
Sub thema yang pertama lukis Pater Stefanus Sabon Aran adalah syukur, bakti dan harapan menuju SMAK Syuradikara yang bermurut, mandiri. Sub thema yang kedua , meningkatkan proses pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk membentuk insane yang berkarakter dan kompetitif dan sub thema yang ketiga adalah mempererat persaudaraan dan solidaritas dalam semangat pluralis menuju almamater yang berwawasan nasional dan humanis.
Oke, lanjut Pater Stefanus Sabon Aran, ini sebenarnya kita buat untuk melibatkan semua alumni dan alumne yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini maksudnya, namanya almamater, setelah 10 tahun kita panggil kembali untuk menyimak semangat baru, spiritualitas. Karena itu dasar yang mereka belajar, yang mereka didik disini, baik juga kalau setelah bertahun-tahun diluar mereka datang ke almamater untuk membangun kekuatan baru lewat semangat spiritualitas SVD, tetapi memberi warna karena sekolah ini adalah sekolah milik SVD maka seluruh proses pendidikan tidak bisa dihindari dari spiritualitas SVD.
Salah satu ciri utama yang kami hidupkan disini tandas Pater Stefanus Sabon Aran dan dibenarkan oleh Dominikus Minggu Mere, dialog provetis-berdialog dengan orang-orang beragama lain dalam arti sekolah ini juga menampung siswa-siswi dari agama lain. Yang berikut lagi, kami berpikir begini, alumni dan alumne inikan adalah aset sekolah. Jadi, mutu kualitas pendidikan sekolah ini diukur juga dari alumni. Kalau mereka tampil baik merupakan nilai presentatif dari institusi ini. “Kami merasa sangat bangga menghasilkan alumni dan alumne yang sangat berkualitas,”ujar Pater Stefanus Sabon Aran.
Menuju sekolah internasional
Dokter Dominikus Minggu Mere lebih jauh menjelaskan, sebagai bukti bahwa dengan diundang kembali ke almamater setelah 10 tahun berada di luar wujud nyata yang disumbangkan oleh alumni dan alumne untuk sekaolah ini adalah pengadaan multimedia. Diprakarsai oleh Ikatan Alumni Syuradikara (IAS) Jakarta yang diketuai oleh Thobias Djadji M. HRM dengan Ketua Panitia Pengadaan Dr.Ing Ignatius Iryanto, SF.M.Eng Sc dan ada peran aktif seluruh IAS dari berbagai kota.
Jadi, kata Dokter Dominikus Minggu Mere, mereka tidak hanya mengadakan tetapi mereka juga sudah melatih ke-20 orang siswa-siswi dari sekolah ini untuk mengoperasikan atau sebagai operator. Dan IAS Jakarta tidak saja melatih ke-20 orang siswa-siswi tersebut tetapi mereka juga melatih guru-guru dari sekolah –sekolah lain untuk dilatih disekolah ini karena kedepan pembelajaran akan menggunakan multimedia ini.
Selain itu, IAS Jakarta juga mengadakan 40 buah leptop untuk guru-guru SMAK Syuradikara. Dan leptop ini akan diserahkan pada hari Minggu tanggal 29 September 2013 setelah misa akbar, termasuk peresmian multimedia setelah misa akbar. Menurut Pater Stefanus Sabon Aran , multimedia ini diadakan bukan untuk gaga-gagaan tetapi ini berdasarkan kebutuhan. Jadi, tegasnya, pembelajaran berbasis aiti maka kita bikin multimedia.
“Ini baru tahap pertama, tahap terakhir nanti seluruh kompleks sekolah ini menjadi cyberpark,”tutur Pater Stefanus Sabon Aran. Ketika diminta komentarnya terkait dengan apa yang sudah dan akan dibuat oleh alumni dan alumne, Pater Stefanus Sabon Aran mengatakan bahwa alumni dan alumne masih merasa memiliki sekolah ini. Masih mencintai sekolah ini berupa wujud dukungan mereka kepada lembaga pendidikan. Inikan merupakan pembelajaran yang bagus. Jadi, biarpun jauh dimata tetapi hati tetap dekat.
Kita juga berharap demikian Pater Stefanus Sabon Aran, alumni dan alumne juga memberikan mutu dan dukungan itu sudah mereka buktikan. Kita tidak mengharapkan banyak, tetapi dengan dukungan ini sangat membantu. Kita harus akui bahwa ide ini dari tema-teman IAS Jakarta. Kita hanya melemparkan gagasan dan mereka menanggapi secara positif dan ini hal yang sangat mahal. Dan mereka bukan hanya ini , tetapi ada rencana besar yang belum bisa diungkapkan sekarang ini dan dalam berkembang diskusi pembentukan IAS Nasional direncanakan akan dibangun gedung serba guna dan masih ada yang lainnya.
Artinya, lanjut Dokter Dominikus Minggu Mere, kita harus berpikir 20 tahun kedepan SMAK Syuradikara menjadi sekolah internasional. Karena SMAK Syuradikara bersama alumni dan alumne tidak berjalan sendiri. Tetapi akan bekerjasama tidak saja dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende, tetapi juga dengan Pemkab-Pemkab yang lainnya. Karena sekolah ini akan menjadi sekolah unggul dari segala sisi, termasuk sisi teknologi itu sendiri.
Untuk memeriahkan Reuni Akbar 60 tahun sekolah ini, pihak panitia menggelar berbagai kegiatan yang diawali dengan Ekaristi Syukur di Kapela St. Mikhael pada tanggal 1 September 2013. Setelah itu ada turnamen bola kaki yang diikuti 13 SMA baik yang dari Ende maupun dari Maumere. Ada lomba pidato bahasa inggris yang diikuti 12 SMA, Flotim , Sikka dan Ende. Ada pentas teater, ada seminar, diskusi panel, gerak jalan dan lain-lain. Misa akbar dipimpin oleh Uskup Agung Ende, Mgr.Vincentius Sensi Potokota,Pr.
Sumber : Tabloid Expo NTT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 SMA Swasta Favorit di Nusa Tenggara Timur

Agenda-Agenda Pendidikan Pasca 2014

5 Cara Menarik untuk Meningkatkan Semangat Belajar di Kelas