Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

My Evillyo, Story About anything: Agenda-Agenda Pendidikan Pasca 2014

My Evillyo, Story About anything: Agenda-Agenda Pendidikan Pasca 2014 : “Mencerdaskan kehidupan bangsa” diletakkan sebagai salah satu janji kemerdekaan. Kita bersyukur bahwa negeri ini dilahirkan oleh kaum t...

Agenda-Agenda Pendidikan Pasca 2014

“Mencerdaskan kehidupan bangsa” diletakkan sebagai salah satu janji kemerdekaan. Kita bersyukur bahwa negeri ini dilahirkan oleh kaum terdidik yang berjiwa pejuang dan berorientasi masa depan karena mereka terdidik dan berorientasi masa depan pula. Oleh karena itu, kita melihat sebuah keunikan yang sangat visioner dalam konstitusi kita. “Mencerdaskan kehidupan bangsa” diletakkan sebagai salah satu janji kemerdekaan. Ia disejajarkan dengan ketiga janji lainnya, yaitu “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”, “memajukan kesejahteraan umum”, serta “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.  Tentu hal ini bukan tanpa alasan. Mencerdaskan kehidupan bangsa memang bukan cuma soal pendidikan apalagi formal. Akan tetapi, pendidikan ialah unsur amat penting dalam upaya mencerdaskan itu. Penempatan pendidikan sebagai salah satu janji kemerdekaan menekankan bahwa janji lain yan

VIP-kan Guru-guru Kita!

Gambar
Itu pertanyaan Kaisar Jepang sesudah bom atom dijatuhkan di tanah Jepang. Kisah itu beredar luas. Bisa jadi itu mitos, tapi narasi itu punya konteks yang valid: pemimpin “Negeri Sakura” itu memikirkan pendidikan sebagai soal amat mendasar untuk bangkit, menang dan kuat. Ia sadar bukan alam yang membuat Jepang menjadi kuat, melainkan kualitas manusianya . Pendidikan jangan pernah dipandang sebagai urusan sektoral. Pendidikan adalah urusan mendasar bangsa yang lintas sektoral. Hari ini 53 persen penduduk bekerja kita hanya tamat SD atau lebih rendah, yang berpendidikan tinggi hanya 9 persen.