SYURADIKARA RAIH TROFI ADIWIYATA MANDIRI
Sekolah
Menengah Atas (SMA) Katolik Syuradikara meraih trofi emas Adiwiyata
Mandiri Nasional. Sekolah yang diasuh oleh Serikat Sabda Allah (SVD) ini
merupakan wakil dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terpilih
karena dinilai sebagai sekolah yang memiliki kesadaran terhadap
lingkungan hidup. Penilaian itu tercermin dalam seluruh keberadaan
sekolah itu melalui penataan lingkungan yang hijau, bersih dan indah.
Penghargaan ini diserahkan oleh Bupati Ende, Don Bosco M.Wangge pada
peringatan HUT ke-67 kemerdekaan RI yang berlangsung di Lapangan Perse
Ende, Jumat (17/8).
Kepala
Badan Lingkungan Hidup Daerah Ende, Muslim Rauf mengatakan, SMAK
Syuradikara sudah dua kali mendapatkanTrofi Adiwiyata Nasional yaitu
trofi perak pada tahun 2010 dan trofi emas pada tanggal 5 juli 2012 yang
diserahkan oleh Bupati. Penghargaan yang diterima oleh SMAK Syuradikara
dapat memotivasi sekolah lain untuk peduli dengan lingkungan hidup.
“Selain
Syuradikara, ada dua sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata
tingkat Kabupaten Ende yaitu SMPK Maria Goreti dan Madrasah Ibtidayah
Ende. Kedua institusi pendidikan ini akan didorong untuk mengikuti
perlombaan Adiwiyata nasional tahun 2013. Setelah mendapatkan
penghargaan tersebut, Syuradikara menjadi sekolah mandiri dan membina 10
sekolah lain untuk menjadi sekolah teladan di Kabupaten Ende, NTT dan
Indonesia,”kata Rauf.
Kepala
SMAK Syuradikara, Pater Stefanus Sabon Aran SVD mengatakan, dengan
raihan trofi tersebut maka Syuradikara sudah menjadi sekolah Pembina dan
harus membina 10 sekolah lainnya terkait masalah lingkungan hidup.
Dalam upaya membangun sekolah yang memiliki kesadaran terhadap
lingkungan. Syuradikara telah membuat memorandum of understanding (MoU) dengan sepuluh sekolah lainnya sebagai sekolah binaan.
“Trofi
Adiwiyata Mandiri sudah diterima sejak tanggal 5 Juli 2012 di Istana
Negara dan disimpan di Badan Lingkungan Hidup Daerah Ende dan diserahkan
pada HUT Kemerdekaan RI. Hal ini dilakukan sebagai suatu momen
pembelajaran dan motivasi bagi sekolah-sekolah yang lain. Sebagai
Sekolah Mandiri, maka efeknya adalah Syuradikara harus membina sepuluh
sekolah lainnya dan semua itu sudah diatur dalam MoU menjadi sekolah
yang memiliki kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Kebersihan
lingkungan sekolah merupakan hal serius yang harus diperhatikan oleh
sekolah,” kata Pater Stefanus.
Krisogonus
Dagama, siswa SMAK Syuradikara yang mewakili sekolah menerima trofi
tersebut mengaku bangga karena ia dipercaya untuk mewakili sekolah dan
teman-temanya menerima penghargaan dari Bupati Ende pada upacara apel
bendera di Lapangan Perse. “Sekolah bangga karena Syuradikara telah
berkompetesi secara nasional dan menjadi juara. Prestasi ini memacu kami
untuk menjadi sekolah contoh bagi sekolah lain di Kabupaten Ende ini
khususnya dalam masalah lingkungan hidup.” Kata Dagama.(adm,florespos)
Mantapp Ikiii (y)
BalasHapus